
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) rencana akan segera meniadakan ujian tulis pada
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2013 nanti.
Staf Ahli
Media Kemendikbud Sukemi menyatakan kepastian tersebut untuk menghapus
ujian tulis untuk mengurangi beban siswa.
"Setelah
kita evaluasi, tugas belajar siswa kita sangat berat. Ujian semester belajar,
Ujian Nasional (Unas) belajar, masak SNMPTN belajar lagi," terang Sukemi
yang menjenguk anaknya sekolah di Sidoarjo.
Hasil belajar
di jenjang SMA nanti akan menjadi tiket untuk mendaftar di setiap PTN. Semua
siswa berkesempatan mendaftar ke setiap PTN yang diimpikannya. Tentu akan dilihat
nilai dan kelayakan mereka di PTN tersebut.
Karena tak
ada ujian tulis, Sukemi memastikan bahwa masuk
PTN besok hanya didasarkan pada hasil nilai sekolah dan nilai Unas.
Keduanya akan dijadikan patokan utama menentukan siswa diterima tidaknya di
PTN.
Bagaimana
dengan kondisi dan tingkat kejujuran nilai sekolah dan Unas yang kadang
diragukan. Sukemi mengabaikan pertimbangan ini. Meski diakui bahwa ada peluang
sekolah mengatrol nilai rapor atau mengerjakan Unas dengan cara tak jujur.
"Kami
ingin memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa di mana saja.
Hasil Unas akan menjadi tiket terusan bersama rapor. Tentu semakin bagus nilai
keduanya semkain berpeluang masuk PTN yang diinginkan," lanjut Sukemi.
Pertimbangan
lain juga lebih efisien dan siswa tidak makin dibebani belajar untuk ujian
masuk PTN. Keputusan meniadakan ujian tulis SNMPTN itu sudah diputuskan bersama
seluruh rektor PTN di seluruh Indonesia.(*)