Sunday, August 24, 2014

Kurikulum 2013, Guru Dipaksa Kuasai Bidang Lain


TEMPO.COJakarta - Berlakunya Kurikulum 2013 membuat guru harus berlatih ulang. Mereka dipaksa menguasai materi di luar bidang latar pendidikannya. "Guru dipaksa percabangan ilmu lain. Ini rentan dengan kesalahan konsep seperti guru di zaman dulu," kata Tarjono, guru pelajaran IPA di SMP Negeri 181, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Jumat, 22 Agustus 2014.
Menurut dia, kesalahan dalam mengajar bisa disebabkan karena guru tak paham betul dengan bidang tersebut. Ini pernah terjadi pada guru-guru yang mengajar pelajaran ilmu turunan, seperti ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial.
Dalam kurikulum baru, pelajaran fisika, kimia, dan biologi dijadikan satu. Begitu juga untuk pelajaran sejarah, ekonomi, dan geografi. Sedangkan pelajaran murni seperti matematika dan bahasa tak ada percabangannya. "Saat penataran, saya lihat seorang guru berpendidikan fisika agak tidak pas saat menerangkan pelajaran biologi. Mungkin juga terjadi sebaliknya pada saya," kata sarjana biologi ini.
Tarjono mengatakan pemahaman yang salah tentang sebuah materi akan berdampak buruk jangka panjang pada anak didik. "Saya selalu ingat kata guru saya, ada hewan berdarah panas dan dingin. Memang darah bisa mendidih dan membeku sendirinya? Ini kan konsep yang salah," katanya.
Tarjono pun harus membaca ulang seluruh pelajaran dasar IPA. Menurut dia, antara biologi dan kimia masih memiliki kesamaan, namun tidak dengan fisika. "Saya harus belajar fisika lagi, saling belajar dengan guru lain yang berlatar belakang itu," katanya.
Meski begitu, Tarjono mendukung implementasi Kurikulum 2013 sehingga berjalan dengan baik. Baginya, kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. "Guru dituntut punya empat kompetensi dan memang perlu terus berlatih," ungkapnya.